Catatan
Reportase :
Dari Pemilu Amerika : George
Bush atau Al Gore? (10)
New Orleans, 09/11/00 - 06:00 PM (10/11/00 - 07:00
WIB)
Kini semua mata tertuju ke negara bagian Florida, apa
yang sedang dan akan terjadi di sana. Perhatian tidak lagi pada jumlah jatah
suara (electoral vote) secara nasional, melainkan lebih detail lagi ke jumlah
kartu suara (popular vote) khusus di wilayah Florida. Dengan menang di Florida,
maka Bush atau Gore akan berhak mengantongi tambahan 25 jatah suara (electoral
vote), yang akan membuat total jatah suaranya secara nasional melebihi batas
angka kemenangan 270. Oleh karena itu, setiap lembar kartu suara menjadi
berarti sangat sensitif. Ini karena siapa pun yang menang di Florida meski
hanya unggul dengan satu suara, maka dia akan menjadi presiden Amerika yang
baru.
Tidak heran kalau kedua kubu,
Bush maupun Gore, seakan-akan tidak ingin terlena sedetikpun menyaksikan setiap
perhitungan ulang di 67 kabupaten (county) yang ada. Saking krusialnya hasil
perhitungan ulang ini, maka segala kemungkinan mulai dipelototin, setiap
hal yang dapat menyebabkan kalah atau menang mulai saling dicari alasan
pembenaran atau kesalahannya. Mulai dari cetakan kartu suara yang membingungkan
pemilih, kartu suara yang hilang, kartu suara yang dianggap tidak sah, mulai
timbul rasa saling curiga, dsb. Yen tak pikir-pikir......, kalau sudah
begini kok jadi sama saja dengan kita di Indonesia, ya.......
Bahkan, kelompoknya Al Gore
sedang mempersiapkan permintaan agar dilakukan penghitung ulang secara manual
terhadap empat kabupaten. Hal ini muncul karena adanya protes dari para pemilih
Gore terhadap adanya cetakan kartu suara yang membingungkan sehingga
dikhawatirkan suara yang seharusnya lari ke Gore oleh komputer “dibelokkan” ke
Pat Buchanan, seorang kandidat dari partai gurem, Partai Reformasi. Agaknya
komputer pun sudah mulai dicurigai dan tidak dipercaya. Ada-ada saja, tapi
nyata dan kelihatannya kok ya masuk akal.-
Sesuai janji panitia pemilu Florida yang akan menyelesaikan penghitungan ulang kartu suara pada akhir jam kerja Kamis sore ini, ternyata hingga saya mau pulang kantor belum juga selesai. Menurut catatan CNN saat ini panitia sudah berhasil menyelesaikan penghitungan ulang di 64 kabupaten dan masih 3 kabupaten lagi.
Hasil sementaranya menunjukan
selisih yang semakin tipis. Jumlah suara untuk George Bush terkumpul 2.909.720
suara dan untuk Al Gore 2.909.358 suara. George Bush unggul sementara dengan
selisih "hanya" 362 suara. Apakah Al Gore akan berhasil mempersempit
margin dan mengungguli George Bush, atau Bush akan tetap bertahan di posisinya
dan terpilih menjadi presiden?
Tunggu dulu. Kalaupun Bush
akan tetap unggul di 67 kabupaten, Al Gore tentu tidak akan terima begitu saja.
Masih ada kartu suara yang belum dihitung, yaitu yang disebut dengan absentee
ballots atau suara yang diberikan secara tidak langsung melalui pos. Suara
jenis ini kebanyakan dari para petugas militer yang sedang bertugas di luar
negeri. Pada pemilu tahun 1996 yang lalu jumlahnya sekitar 2.300 suara.
Dalam pemilu-pemilu sebelumnya
suara jenis ini dapat diabaikan karena jumlahnya relatif tidak akan berpengaruh
terhadap penentuan siapa yang menang atau kalah di setiap negara bagian. Tetapi
kali ini menjadi sensitif, melihat kenyataan akan selisih yang sangat tipis
antara jumlah suara yang dikumpulkan Bush dan Gore yang sedang dihitung ulang.
Besar kemungkinan absentee ballots dapat menyebabkan Bush atau Gore
berada di posisi yang sebaliknya.
Kalau jenis suara ini akan
ditunggu kedatangannya, maka masa penantian bagi rakyat Amerika untuk mempunyai
presiden yang baru masih akan panjang. Paling tidak, perlu tenggang waktu
seminggu lagi. Bush dan Gore pun menjadi semakin berolah raga jantung
.............-
Yusuf Iskandar
[Sebelumnya][Kembali][Berikutnya]